Penggunaan bahan bakar fosil saat ini semakin dikurangi, dan mulai digantikan dengan energi alternatif lainnya. Salah satu energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan energi yang cukup besar, yakni tenaga nuklir.
Sayangnya, Deputy Country Director ADB Edimon Ginting, menilai Indonesia sulit menggunakan energi nuklir lantaran kondisi lingkungan yang kurang memadai. Dia menjelaskan, terletaknya Indonesia pada jajaran 'ring of fire' membuat Indonesia rawan terkena bencana alam, seperti gempa bumi.
"Saya melihat di Jerman sendiri, risiko gempa berbahaya. Itu membuat sulitnya melakukan di negara seperti Indonesia yang mempunyai potensi gempa tinggi," kata dia saat ditemui Wartawan di Intercontinental Jakarta MidPlaza Hotel, Jakarta, Selasa (8/4/2013).
Edimon mengatakan, bila di Indonesia ada kawasan potensi gempa kecil, maka dimungkinkan Indonesia dapat mengembangkan potensi listrik tenaga nuklir. Dia menilai, Kalimantan merupakan kawasan yang pas, walaupun masih terjadi gempa. "Walaupun mendapatkan kawasan, salah satu opsi ini butuh institusi yang lebih mapan untuk mengolahnya," tukas dia.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Menko Perekonomian Edy Putra Irawadi saat ini potensi nuklir di Indonesia tergolong banyak, akan tetapi masih ada pertimbangan lain seperti masalah lingkungan dan security sebelum diputuskan pembangunan energi nuklir.
Sumber : Forumhijau.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar