Hepta Search

Senin, 08 April 2013

Metamorfosa Sir Alex Ferguson dan Manchester United


“Football is such an extraordinary game and so full of surprises, you just never know.”- Sir Alex Ferguson



Mencermati perjalanan Sir Alex Ferguson dan Manchester United sejak musim 1986/87 s/d musim 2009/10 adalah melihat cerminan proses metamorfosa yang sangat menginspirasi. Pada musim 1969 s/d 1986 merupakan masa-masa perjuangan Manchester United sebagai team medioker dan sempat terdegradasi ke divisi dua pada akhir musim 1974/75 dan kembali ke divisi satu pada musim berikutnya 1975/76 dengan menempati posisi 3.

Bulan November 1986, Alex Ferguson pertama kalinya melatih Manchester United menggantikan Ron Atkinson yang dipecat karena posisi Man Utd terpuruk di zona degradasi. Dan pada musim 1986/1987, Alex berhasil mengantarkan Man Utd finish di urutan 11, selamat dari zona degradasi.

Musim 1987/1988 Alex mendatangkan penyerang Skotlandia, Brian McClair yang memulai debut musim pertamanya dengan mencetak 24 gol. Dan Brian McClair menjadi pemain pertama yang mencetak lebih dari 20 gol semenjak era George Best pada musim 1967/68. Dan dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Man Utd untuk mendapatkan pemain yang sanggup mencetak lebih dari 20 gol dalam semusim.

Pada musim 1988/89, prestasi Man Utd merosot ke posisi 11 dan di musim 1989/1990, lebih buruk lagi yaitu hanya menempati urutan ke 13 di akhir kompetisi, posisi yang jauh dari harapan klub dan fans. Hingga pada awal tahun 1990, Alex Ferguson nyaris terdepak dari kursi kepelatihan karena prestasi klub tidak seperti yang diharapkan oleh para fans. Alex memang berjodoh dengan Man Utd, pada saat masa depan Alex akan ditentukan oleh pertandingan penentuan babak ke tiga Piala FA melawan Nottingham Forest, yang akhirnya dimenangkan oleh skuad Alex dan menyelamatkan karier pelatih yang kelak membawa kejayaan yang tak terbayangkan sebelumnya. Musim itu akhirnya Man Utd memenangkan gelar domestik pertamanya yaitu FA Cup.

Dan sebagai pembuktian kepada klub dan fans, di musim 1990/1991 Alex kembali menorehkan prestasi yang semakin mengukuhkan posisinya, yaitu memenangkan UEFA Winner Cup, diikuti dengan piala UEFA Super Cup di tahun 1991 dan menutup musim 1990/91 di peringkat ke 6.

Prestasi musim berikutnya ditandai dengan gelar domestik lainnya yaitu Piala Liga pada musim 1991/92 dan di akhir musim ini, untuk kedua kalinya Alex membawa Man Utd kembali ke posisi dua liga Inggris.

Alex Ferguson semakin memperkokoh figurnya sebagai pelatih sukses Manchester United dengan memenangkan gelar Juara Premier League pada musim perdana di mana format liga Inggris berubah menjadi Premier League pada tahun 1992/93. Prestasi terakhir juara liga diraih 26 tahun silam, yaitu pada musim 1966/67.

Prestasi Alex dibarengi dengan dukungan pemain-pemain hebat seperti Brian McClair, Mark Hughes, Bryan 'Marvel' Robson, Andrei Kanchelskis, Paul Parker, Lee Sharpe, Paul Ince, Peter Schmeichel, Eric 'kung fu' Cantona, Gary Pallister, Denis Irwin, David May dan Roy Keane.

Gelar Double pertama Alex diperoleh pada musim 1993/94, Juara Premier League dan Juara Piala FA. Prestasi yang sama kembali di ulang pada musim 1995/1996, dan Man Utd menjadi klub sepakbola Inggris pertama yang memenangkan gelar Double selama dua kali atau istilah lainnya Double Double.

Setelah kembali menjuarai liga Inggris pada musim 1996/97, di era ini mulai bermunculan pemain-pemain hebat seperti Andrew Cole, "the baby face assassin" Ole Gunnar Solksjaer, Teddy Sheringham, Ryan Giggs, David Beckham, Ronny Johnsen, Henning Berg, Jaap Stam, Neville bersaudara, Nicky Butt, Paul Scholes dan "smiling assassin" Dwight Yorke. Puncak prestasi Alex bersama Man Utd dan class of '92 nya adalah gelar Treble pada musim 1998/1999, kemenangan dramatis dan fantastis Man Utd atas Bayern Munich di Final Liga Champion 1998/99 menjadi salah satu moment yang dikenang sepanjang masa dan pada tahun 1999 atas prestasinya yang fenomenal, Alex Ferguson mendapat gelar kehormatan sebagai bangsawan Inggris dan berhak mengunakan gelar bangsawan 'Sir'.

Setelah meraih Treble, di musim 1999/00 Man Utd tetap mempertahankan gelar juara liga ditambah dengan gelar juara Intercontinental Cup. Gelar juara Liga Inggris musim 2000/01 tetap menjadi Man Utd dan merupakan Hattrick Juara Liga Inggris, awal millenium yang indah bagi Sir Alex dan Man Utd.

Mengawali era millenium Sir Alex mendatangkan beberapa pemain untuk penyegaran team, yang tentunya memiliki kemampuan di atas rata-rata, sebut saja Mikael Silvestre, Rio Ferdinand, Ruud Van Nistelrooy, Fabien Barthez, Juan Sebastian Veron, Darren Fletcher. Sir Alex hampir memutuskan untuk pensiun pada tahun 2003, tetapi karena belum menemukan suksesor (pengganti) yang tepat, ia mengurungkan niatnya. Sekali lagi, ini adalah keputusan tepat yang diambil oleh Fergie.

Selepas menjuarai musim 2002/03 selama tiga musim berturut-turut (2003 s/d 2006) Man Utd kembali puasa gelar liga premier. Dengan amunisi baru dan segar, seperti: Cristiano Ronaldo, Gabriel Heinze, Louis Saha, Wayne Rooney, Park Ji Sung, Patrice Evra, Michael Carrick, Nemanja Vidic, sekali lagi Sir Alex membuktikan kepiawaiannya dalam meramu strategi sekaligus menebus puasa gelar dengan membawa Man Utd menjadi juara liga premier tiga musim berturut-turut (2006 s/d 2009) + kembali menjadi jawara eropa (Liga Champion) di musim 2007/2008. Dan gelar terkini yang diraih adalah Juara Piala Liga musim 2009/10.

Hingga kini, total pencapaian prestasi yang dibukukan oleh Sir Alex dan Man Utd adalah perolehan 34 gelar, termasuk di antaranya adalah Liga Inggris (11), Piala FA (5), Piala Liga (4), Charity Shield (8), Piala Winners (1) , UEFA Super Cup (1), Liga Champion (2), Intercontinental Cup (1) dan FIFA World Cup (1). Dan khusus untuk Sir Alex sendiri, puluhan penghargaan pribadi telah diterimanya.

Perjalanan Sir Alex Ferguson selama 24 tahun menjadi pelatih di Manchester United dengan 34 gelar adalah suatu prestasi yang sulit dicari tandingannya, bahkan bisa dibilang satu satunya pelatih tersukses dalam sejarah sepakbola dunia untuk saat ini. Dan dalam kurun waktu hampir seperempat abad ini, Sir Alex Ferguson dan Manchester United telah menjadi satu kesatuan yang solid yang telah bermetamorfosis mencapai kesuksesan dan kejayaan luar biasa.

Jika melihat dan menikmati apa yang telah diraih dan dimiliki Man Utd saat ini, marilah sejenak kita juga mengingat proses awal dimana semua ini bermulai. Dan kita semua hendaknya bisa menyerap energi positif, semangat dan juga optimisme dari Sir Alex Ferguson dan Manchester United. Khusus dari Sir Alex, adalah keteguhan dan kemantapan hatinya dalam melatih dan mengambil keputusan yang terbaik untuk team.

Ia selalu meletakkan kepentingan team di atas kepentingan pribadi seorang pemain, ia tak segan menegur bahkan menjual pemain yang dianggap merusak harmonisasi team dengan pernyataan yang kontroversial. Ia tak gentar kehilangan pemain hebat karena baginya kesuksesan team tidak tergantung pada satu individu. Di lain sisi, jika dirasa perlu, Sir Alex pun akan melindungi dan membela anak asuhnya. Di jajaran pelatih, Sir Alex Ferguson adalah sosok yang dihormati dan disegani bukan semata hanya kemampuan dan prestasinya tetapi juga terhadap pembawaan karakter dan kepribadiannya. Pengabdian dan prestasi Sir Alex Ferguson bersama dengan Manchester United selamanya tercatat dalam tinta emas dalam sejarah persepakbolaan dunia.

Jadi jangan pernah anda mengaku fans sejati Manchester United jika anda menginginkan Sir Alex Ferguson hengkang dari Manchester United.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail